PENGURUS KEMENPERA TIDAK
DITEMUKAN,MAHASISWA BENTROK DENGAN SATPOL PP
Sejumlah
mahasiswa yang mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa pemuda pelajar wolo
(HMPPW), pusatstudi mahasiswa (PSM), perhimpunan mahasiswa hukum
(perhakum) dan forum pemerhati pendidikan dan lingkungan (FPPL)Aksi di
depan kantor bupati, dan depan kantor Kejaksaan Negeri Kolaka, serta
depan kantor DPRD.,Kolaka (Rabu/06/01) Dalam aksinya mahasiswa menilai
program Kementerian perumahan rakyat (kampera) di duga ada indikasi
korupsi, pasalnya program kamenpera tersebut tidak sesuai juknis dan
oknum yang tidak bertanggung jawab telah memperbodohi rakyat. program
kamenpera sangat meringankan beban masyarakat miskin, akan tetapi pihak
yng terkait didalamnya telah memotong program tersebut," kami meminta
kepada pihak kepala kejaksaan negeri kolaka untuk menindak lanjuti kasus
tersebut, kami punya bukti
cukup kuat dan masyarakat siap menjadi saksi" ,ujar Anhar di depan
kontor kejari kolaka. Anhar juga. manambahkan "pihak kejari kolaka agar
proaktif dalam persoalan tersebut dan kami juga menunggu di desa
lapaopao, karena kami telah melakukan investigasi dan advokasi di desa
lapaopao dan kami juga membawa bukti-bukti salah satu tindak pidana
korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertaggung jawab ",
tegasnya. saat berorasi didepan kejari kolaka para mahasiswa diterima
oleh Wahyudi, selaku kejari kolaka menyatakan bahwa seperti ini lah yang
diharapkannya, dan pihak kejaksaan tidak mengelak.'' Bukan itu saja,
dan masih banyak tugas, lain, yang kami kerjakan merupakan prioritas
mana yang harus dilakukan dan dikerjakan''ungkapnya. kejari kolaka juga
menyampaikan kepada mahasiswa bawahsanya mahasiswa ataupun LSM adalah
mata telinga Kejaksaan asalkan persoaalan tersebut di teliti sacara
jelas, sesuai berdialog dengan kepala Kejaksaan,
mahasiswa tersebut melanjutkan aksinya di depan kantor BAPEDA Kolaka
dan disambut oleh Bahtiar. kepala bidang ekosospol, Bahtiar menyatakan''
Ka. BAPEDA. Sedang kejakarta, sedankan yang membidangi persoalan
tersebut adalah Hj. Sri Raoda, dan Sri Raoda tidak ada di kantor, dia
sedang rapat di inspektorat. ujarnya, karena Bahtiar di anggap tidak
memiliki kapasitas dalam progam tersebut sehingga para aktivis mahasiswa
ini langsung menuju kantor inspektorat, walaupun begitu bnyak petugas
sat pol pp yang mengahalangi mereka masuk, akn tetapi para aktivis ini
berhasil nmenerobos masuk, sehingga terjadi bentrok antar petugas satuan
polisi pamong praja, dengan mahasiswa beruntung dalam kejadian ini
tidak ada korban luka-luka, sehingga para mahasiswa meneriakkan kembali
aksinya di depan kantor DPRD Kolaka dan disambut baik oleh ketua DPRD
Kolaka Parmin Dasir, "dugaan tersebut kita akan mengadakan Hering
secepatnya biar persoalan ini tidak berlarut-larut," ujar
Parmin.sehingga para mahasiswa membubarkan barisanya. menurut salah
seorang mahasiswa gabungan dari himpunan mahasiswa pemuda pelajar wolo
(HMPPW) sebelum berada dikolaka mereka sempat ditahan saat perjalanan
menuju pemda kolaka, oleh kepala desa wolo, dan kades tersebut memohon
kepada mahasiswa agar membatalkan niatnya untuk aksi di Pemda kolaka
dengan meneteskan air mata (Dekri).
Kolaka (Kabar Mekogga)
Komentar
Posting Komentar