- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
- Dari
- Ke
Wow…. DI BPMD KOLAKA ADA PAGAR AYU???
Kolaka (Kabar Mekongga)
Sudah sekian lama, Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMD) di Kolaka, kini baru
dikejutkan fenomena tak sewajarnya, beberapa Kades di kabupaten Kolaka keluhkan
adanya pagar ayu di BPMd Kolaka saat penerimaan anggaran dana desa (ADD) hal
tersebut diungkapkannya saat ditemui di ruangan kerjanya. Masing-masing desa
se-kabupaten Kolaka, setelah penerimaan ADD di BPMD Kolaka(22/3) lalu. Salah
satu kepala desa di wilayah Kolaka bagian Timur yang enggan disebutkan
identitasnya, mengungkapkan keluhannya bahwa adanya pagar ayu di BPMD Kolaka
membuat dirinya heran, pasalnya setiap penerimaan ADD selalu di kerumuni
beberapa Staf di BPMD baik status pegawai negeri sipil (PNS) maupun staf honorer
bahkan ada juga oknum kepala bidang sehingga dirinya malu bila taak memberikan
Amplop, menurutnya jika tenaga honorer dan PNS hanya berjumlah belasan tidak
menjadi persoalan karena dana yang dikeluarkannya hanya berkisar ratusan, namun
faktanya tenaga honorer dan PNS mencapai puluhan. “Saya selaku kepala desa
tentunya malu bila teman-teman kepala desa lainnya memberikan dana kepada
mereka, namun saya tidak. Sehingga saya juga memberikan uang kepada mereka.
Ujar salah seorang kepala desa yang enggan disebutkan namanya di wilayah Kolaka
bagian Timur. Kata dia setiap penerimaan anggaran dana desa(ADD) di desa di
BPMD Kolaka dirinya seringkali mengeluarkan dana hingga jutaan Rupiah tanpa
mengeluarkan kwitansi penerimaan. Dirinya berharap semoga kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan pemerinta Desa(Ka. BPMD) Kolaka tegas dalam melakukan pelarangan
agar dana yang diterimanya tidak rumit untuk di pertanggung jawabkan.
‘’Saya dan be berapa kepala desa
khususnya di kabupaten Kolaka berharap agar kepala BPMD Kolaka memberikan
teguran kepada mereka, bayangkan sebelum penerimaan ADD yang tadinya saya
ketahui beberapa tenaga honorer di BPMd paling hanya berkisar sepuluh hingga
lima bekas orang saja, sedangkan saat penerimaan ADD jumlah tenaga honorer
mencapai tiga puluhan, lain dari PNS, untuk honorer saya sering berikan uang 20
ribu rupiah perorangnya sementara apabila jumlah tenaga honorer saat penerimaan
berjumlah tiga puluh orang berarti yang harus saya keluarkan berkisar 600 ribu rupiah
lain dari PNS dan kepala bidang, sedangkan PNS dan kepala bidang saya
mengeluarakan 100 ribu rupiah perorangnya dikalikan lima orang saja sudah 500
ribu rupiah, berarti Anggaran Dana Desa yang saya keluarkan tanpa kwitansi
berkisar satu juta rupiah, lain juga pembayaran dana MTQ dan Kolaka Expo yang
sama sekai tidak memiliki post dalam dana ADD. Ujarnya dengan rinci, di tempat
terpisah salah satu kepala bidang Usaha Eknomi Pemanfaatn SDA dan TTG yang
enggan menyebutkan namanya, yang dijumpai di ruang kerjanya bahwa dirinya tidak
pernah menerima dana saturupiah pun darim kepala desa baik itu penandatanganan
maupun bersifat suka rela. Dia pun mengatakan kalau memang ada seperti yang
diungkapkan salah satu kepala desa agar diperjelas siapa kepala bidang yang dia
berikan uang saat penerimaan ADD. ‘’ bisa ditanya berapa kepala desa atas nama
saya apakah pernah dia berikan uang saat penerimaan ADD , saya tidak tahu kalau
yang lainnya yang jelasnya saya tidak pernah diberiakn uang oleh kepala desa’’.
Ujarnya dengan tegas. Menurutunya pagar ayu di BPMD Kolaka memang pernah ada
tetapi telah ditegaskan oleh kepala BPMD agar tidak melakukan hal seperti itu .
ujarnya, entah yang bersalah siapa yang jelasnya kepala desa yang memberikan
kepada oknum PNS dan honorer dianggap telah melakukan pembiaran sehingga
terjadi pembiasaan yang kemudian menjadi tradisi. (R3).
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar